Rabu, 25 Juni 2008

resensi novel Artemis Fowl



Novel ini dibuka dengan prolog yang mendeskripsikan mengenai sosok Artemis Fowl, yang merupakan tokoh sentral dari keseluruhan ceritanya. Meskipun dalam prolognya dikatakan bahwa sangat sulit untuk menerangkan tentang seorang Artemis Fowl, tapi justru dengan penjabaran yang seperti itulah kita dapat membayangkan sosok Artemis dengan lebih akurat, lengkap dengan kejeniusannya yang membius. Karakter Artemis Fowl yang dingin dan tenang seringkali membuat kita lupa bahwa sang tokoh utama tersebut baru berusia 12 tahun. Tapi ternyata Eoin Colfer tidak lupa, dengan ahli Colfer menampilkan sosok anak-anak Artemis Fowl pada momen-momen yang tepat yang akan membuat pembaca berpikir, “Ah, ternyata dia TETAPLAH anak-anak..”
Eoin Colfer, melalui novel ini, berusaha mengajak para pembacanya berpetualang dalam dunia fairy tale yang ia ciptakan sendiri, dalam sudut pandang yang sama sekali berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Dia tidak menawarkan sosok peri yang polos dan cantik, sebagai gantinya ia menampilkan sosok peri yang cerdas dan canggih. Sekilas penjabaran ini membuat para peri yang selama kita tahu menjadi terlalu manusiawi dan terlalu rasional karena Colfer menggunakan teknologi untuk menerangkan kemampuan-kemampuan sihir para peri. Colfer sepertinya memang ingin agar para pembacanya dapat dengan mudah memasuki ‘dunia’ yang ia ciptakan, tapi terlepas dari semua itu, melihat para peri dari sudut pandang yang sama sekali berbeda dari yang biasa kita lakukan tetaplah suatu pengalaman yang menarik.
Alur cerita novel ini mengalir cepat dan tidak bertele-tele. Dimulai dengan usaha pencarian Artemis Fowl akan keberadaan bangsa peri demi memulihkan kekayaan keluarganya dan menunjukkan superioritasnya pada bangsa peri , segera dilanjutkan dengan bagaimana Artemis dan bangsa peri mengadu kepintaran bahkan kelicikan untuk mengalahkan satu sama lain. Semua konflik-konflik diceritakan dengan gaya bahasa yang menarik sehingga membuat saya merasa sedang menonton sebuah film bukannya membaca novel. Gaya bahasa yang dipakai Eoin Colfer begitu memudahkan kita dalam membayangkan ‘dunia’ Artemis Fowl. Kita tidak perlu terlalu mengerutkan kening dalam membaca novel ini, membuat membaca novel ini sebuah rekreasi yang menyegarkan. Ditutup dengan ending yang menarik, novel ini benar-benar layak ikut menghiasi perpustakaan pribadi kita.
P.S Quote favorit saya dari novel ini ...
"Keyakinan adalah kebodohan. Kalau kau merasa sombong, itu karena ada sesuatu yang tidak kau ketahui." -Foaly

Jumat, 06 Juni 2008

more info about Twilight the Movie



Saia baru saja mengunjungi website stepheniemeyer.com dan akhirnya saia memutuskan untuk langsung posting lebih lanjut tentang Twilight the Movie.

Jadi, film ini disutradarai oleh Catherine Hardwicke (“Thirteen”, “Lords of Dogtown”), sedangkan pemeran Edward Cullen adalah Robert Pattinson (Harry Potter and The Goblet of Fire) dan pemeran Bella Swan adalah Kristen Stewart (Into The Wild). Rencananya, film ini akan tayang pada tanggal 12 Desember 2008.

Nah, makin gak sabar nunggu kannn...



Kamis, 05 Juni 2008

Official Trailer Twilight the Movie

seri Twilight

Annyong haseyo!!

Huff. Kayaknya udah lama banget saia gak posting blog ini. Soalnya akhir-akhir ini, kegiatan saia sedang gak menentu a.k.a sibuk. Jadi belum sempet buat posting blog mengenai update terakhir tentang hidup saia (halah). By the way, saia ingin berterimakasih buat beberapa orang yang udah menyempatkan diri untuk mengunjungi blog saia dan meninggalkan comment.

Arigato gozaimasu!!

Khususnya salah satu comment yang memberitahu saia tentang adanya forum Indonesia tentang novel (serial) Twilight. Wah, saia seneng banget, karena—jujur aja—saia sama sekali gak tau kalo novel Twilight karangan Stephenie Meyer itu ada lanjutannya, bahkan udah mau nyampe buku keempat! Wow.

Sejauh ini, saia sudah menyelesaikan sampai seri ketiga, yaitu Eclipse. Dan saia rasa minus mata saia bertambah, karena saia membaca novel ini dalam bentuk PDF. Yup, jadi saia harus rela mantengin laptop sampai berjam-jam demi memenuhi kehausan saia akan kisah Bella Swan dan Edward Cullen. Dan sekarang berhubung novel keempat belum terbit, saia pun menghibur diri dengan membaca novel Stephenie Meyer yang lain (diluar serial Twilight) yaitu The Host. Tapi saia belum bisa nulis resensi novel itu disini, karena selain saia belum selesai bacanya, saia juga belum punya waktu yang memadai buat nulis resensi novel.

Oke, singkatnya, dalam posting kali ini saia ingin menginformasikan kalo novel Twilight yang pernah saia tulis resensinya disini ada lanjutannya. Urutannya adalah sebagai berikut :
1. Twilight

2. New Moon

3. Eclipse

4. Breaking Down (coming soon)

Cuma, sampai hari ini, yang ada versi Bahasa Indonesia-nya baru Twilight aja. Jadi, harap bersabar ya, guys! Oia, Twilight juga udah dibikin filmnya (yes!), tapi baru akan tayang kira-kira bulan Desember tahun ini. Official trailer-nya udah bisa diliat/di-download di YouTube, tapi ntar kalo sempet saia akan tampilin di blog ini deh. Tadinya saia bertanya-tanya, “siapa ya yang jadi Edward???” (harapan saia sebenernya sih Hayden Christensen), dan ternyata pemeran Edward adalah pemeran Cedric Diggory dalam film Harry Potter and The Goblet Of Fire. Hmm, awalnya sempet kecewa pas ngebayanginnya, soalnya kok kayaknya kurang pas, tapi pas liat trailer-nya, hmmm...not bad. I kinda think that he’s kind charming, though. Hehe. Pokoknya dia terlihat beda-lah, waktu di HarPot kan rambutnya pirang, nah kalo di Twilight, rambutnya jadi warna gelap jadinya kontras banget ama kulitnya yang pucat... Cute.. Dan yang jelas, yang jadi Bella-nya cantik (paling gak menurut saia), saia lupa namanya, ntar deh ya di Posting berikutnya saia cantumin dengan lebih akurat mengenai Twilight the movie.

***

Tadi saat saia membaca majalah yang tergeletak di meja makan, saia melihat salah satu artikel yang membahas tentang angka dan kepribadian. Hmmm..jadi tertarik... Hehe. Caranya simpel banget, tinggal nambahin semua angka dalam tanggal lahir sampe menghasilkan angka dari 1-9, trus kalo udah ketemu hasilnya, tinggal baca analisa kepribadian kita menurut angka itu deh.

Setelah saia menghitung-hitung, saia mendapatkan hasil akhir 7. And here’s the result...

Berjiwa damai dan penyayang, tapi analitis dan tidak terlalu terbuka. (check)

Kekuatan diri kamu terlihat dari dalamnya cara berpikir (check gak ya? You choose!). seorang intelektual yang selalu mengumpulkan pengetahuan dan ilmu baru dalam setiap hal yang kamu temukan.

Gak akan menerima begitu saja sebuah pandangan tanpa mengetesnya dan memperoleh konklusi sendiri. (check!! Ini saia banget. Hehe)

Kamu udah bijaksana sejak muda.(Alhamdulillah kalo bener..) Kamu butuh ketenangan agar bisa mengenali isi hati. (check) jumlah temen kamu sedikit, tapi semuanya sangat dekat. Maklum, kamu agak tertutup dan gak suka ngumpul-ngumpul sama banyak orang (bener banget!!!!). Gara-gara itu, beberapa orang menganggap kamu sombong padahal kamu Cuma tipe penyendiri kok. (yah, saia emang sering di”tuduh” sombong beberapa kali. But, it’s okay!)

Sifat negatif kamu adalah manja dan egois, untungnya Cuma sedikit. (masa sih? Kalo kamu nanya ama pacar saia, pasti dia gak setuju kalo dibilang sedikit..hehe) Yang lebih perlu diperhatikan adalah pengontrolan emosi karena emosi kamu bisa naik turun dalam waktu yang singkat alias gak stabil. (ups, lagi2 check!)

Hmmm..gimana?? saia udah nyoba dan mendapat hasil yang bisa dibilang 90% akurat. Mau coba juga???